Jenis-jenis Komputasi Modern
Jenis-jenis
Komputasi Modern
Komputasi
modern terbagi menjadi tiga macam, yaitu komputasi mobile (bergerak), komputasi
grid, dan komputasi cloud (awan). Penjelasan lebih lanjut dari jenis-jenis
komputasi modern sebagai berikut.
a.
Mobile Computing
1) Pengertian
Mobile Computing
Mobile
computing atau komputasi bergerak memiliki beberapa penjelasan, salah satunya
komputasi bergerak merupakan kemajuan teknologi komputer sehingga dapat
berkomunikasi menggunakan jaringan tanpa menggunakan kabel dan mudah di bawa
atau berpindah tempat. tetapi berbeda dengan komputasi nirkabel.
Berdasarkan
penjelasan tersebut, untuk kemajuan teknologi ke arah yang lebih dinamis
membutuhkan perubahan dari sisi manusia maupun alat. Dan dapat dilihat contoh
dari perangkat komputasi bergerak seperti GPS, juga tipe dari komputasi
bergerak seperti smartphone dan lain sebagainya.
Beberapa
pengertian tentang mobile computing diantaranya sebagai berikut.
a)
Mobile computing merupakan paradigma baru dari teknologi yang mampu melakukan
komunikasi walaupun user melakukan perpindahan.
b)
Merupakan kemajuan teknologi komputer, sering disebut sebagai mobile computer
(portable computer) yang dapat berkomunikasi dengan jaringan tanpa kabel
(nirkabel).
c)
Merupakan sekumpulan peralatan (hardware), data, dan perangkat lunak aplikasi
yang bermobilisasi/berpindah lokasi.
d)
Merupakan kelas tertentu dari sistem terdistribusi di mana beberapa node dapat
melepaskan diri dari operasi terdistribusi, bergerak bebas, dan melakukan
koneksi kembali pada jaringan yang berbeda.
e) Tidak
sama dengan wireless computing.
Dari
definisi tersebut dapat dipahami mengapa dibutuhkannya mobile computing. Kata
kuncinya adalah manusia dinamis yang senantiasa bergerak dan berkembang dari satu
keadaan ke keadaan yang lain. Sehingga membutuhkan suatu device yang mampu
mengikuti pergerakan setiap manusia. Bergerak di sini dilihat dari dua sisi,
yaitu orang dan device. Atau dapat disebut juga dengan sebuah komputasi
menggunakan teknologi yang tidak terhubung secara fisik, atau dalam jarak jauh
atau lingkungan mobile (non statik).
2)
Prinsip/Cara Kerja dari Mobile Computing
Secara
singkat, mobile computing berarti menyatukan seluruh suMbqr daya TI ke dalam
sekumpulan layanan yang bisa digunakan secara bersama-sama untuk memenuhi
kebutuhan komputing perusahaan. Infrastruktur mobile computing secara kontinyu
menganalisa permintaan terhadap sumber daya dan mengatur suplai untuk
disesuaikan terhadap permintaan tersebut. Dimana data disimpan atau komputer
mana yang memproses permintaan tidak perlu dipikirkan. Sebagaimana arus
listrik; untuk memanfaatkannya, tempat pembangkit atau bagaimana proses
pengkabelan jaringan listrik tidak perlu diketahui. Dalam menyelesaikan masalah
sistem monolitik dan sumber daya yang terfragmentasi, mobile computing
bertujuan menciptakan keseimbangan antara pengaturan suplai sumber daya dan
kontrol yang fleksibel. Dua prinsip kerja utama mobile computing yang
membedakannya dari arsitektur komputasi yang lain, seperti mainframe,
clien-server, atau multi-tier yaitu virtualisasi dan provisioning.
a)
Virtualisasi
Setiap
sumberdaya (komputer, disk, komponen aplikasi dan sumber informasi) dikumpulkan
bersama-sama menurut jenisnya, lalu disediakan bagi konsumen (orang atau
program software). Virtualisasi berarti meniadakan koneksi secara fisik antara
penyedia dan konsumen sumberdaya, dan menyiapkan sumberdaya untuk memenuhi
kebutuhan tanpa konsumen mengetahui bagaimana permintaannya bisa terlayani.
b)
Provisioning
Ketika
konsumen meminta sumber daya melalui layer virtualisasi, sumber daya tertentu
di belakang layer didefinisikan untuk, memenuhi permintaan tersebut, dan
kemudian dialokasikan ke konsumen. Provisioning sebagai bagian dari mobile
computing berarti bahwa sistem menentukan bagaimana cara memenuhi kebutuhan
konsumen seiring dengan mengoptimasi jalannya sistem secara keseluruhan. 2)
Kelebihan
dari Mobile Computing
a)
Komputasi simulasi dan penyelesaian masalah dapat berjalan lebih cepat dan
mencakup domain yang lebih luas.
b) Pool
dari aplikasi dan pustaka standard, akses terhadap model dan perangkat berbeda,
metodologi penelitian yang lebih baik.
c) Akses
terhadap sumber data global dan hasil penelitian lebih baik. Perkalian dari
sumber daya: Resource pool dari CPU dan storage tersedia ketika idle.
d)
Ukuran dan kompieksitas dari masalah mengharuskan orang-orang dalam beberapa
organisasi berkolaborasi dan berbagi sumber daya komputaSi, data dan instrumen
sehingga terwujud bentuk organisasi baru yaitu virtual organization.
e) Organisasi
virtual sebagai hasil kolaborasi memberikan beberapa keuntungan lebih lanjut,
di antaranya:
• sumber
daya dan orang-orang yang tersebar,
•
dihubungkan oleh jaringan, melintasi domain-domain admin,
•
berbagi sumber daya, tujuan bersama,
•
dinamis,
•
fault-tolerant, dan
• tidak
ada batas-batas geografis.
3)
Kekurangan dari Mobile Computing
Kekurangan
pada mobile computing yang lebih ditekankan di sini adalah mengenai hambatan
yang dialami oleh masyarakat Indonesia dalam mengaplikasikan teknologi mobile
computing. Hambatan-hambatan tersebut antara lain sebagai berikut.
a)
Manajemen institusi yang terlalu birokratis menyebabkan mereka enggan untuk
merelakan fasilitas yang dimiliki untuk digunakan secara bersama agar
mendapatkan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat luas.
b) Masih
sedikitnya sumber daya manusia y.ang kompeten dalam mengelola mobile computing.
c)
Kurangnya pengetahuan yang mencukupi bagi teknisi IT maupun user non teknisi
mengenai manfaat dari mobile computing itu sendiri.
b . Grid
Computing
Grid
computing adalah penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak komputer yang
terdistribusi dan terpisah secara geografis untuk memecahkan persoalan
komputasi dalam skala besar.
Beberapa
konsep dasar dari grid computing sebagai berikut.
1)
Sumber daya dikelola dan dikendalikan secara lokal.
2)
Sumber daya berbeda dapat mempunyai kebijakan dan mekanisme berbeda, mencakup
sumber daya komputasi dikelola oleh sistem batch berbeda, sistem storage
berbeda pada node berbeda, kebijakan berbeda dipercayakan kepada user yang sama
pada sumber daya berbeda pada grid.
3) Sifat
alami dinamis: Sumber daya dan pengguna dapat sering berubah.
4)
Lingkungan kolaboratif bagi e-community (komunitas elektronik di internet).
5) Tiga
hal yang di sharing dalam sebuah sistem grid, antara lain resource, network dan
proses. Kegunaan/layanan dari sistem
grid sendiri adalah untuk melakukan high throughput computing di bidang
penelitian, ataupun proses komputasi lain yang memerlukan banyak resource
komputer.
lan
Foster (bapak grid computing), menyatakan bahwa terdapat tiga hal yang
mengidentifikasi bahwa suatu sistem termasuk sebuah komputasi grid, yaitu:
1)
Sistem tersebut berkoordinasi terhadap sumber daya komputasi yang tidak berada
dalam satu kendali terpusat. Misalnya komputer di Jakarta terhubung dengan
komputer di Jayapura, Manado, dan Semarang.
2)
Sistem tersebut menggunakan protokol yang standar dan terbuka, tidak terpaut
dengan suatu perusahaan atau produk tertentu. Standar tersebut dibutuhkan di
bagian autentikasi, otorisasi, pencarian sumber daya yang tersedia, dan pengaksesan
sumber daya.
3)
Sistem tersebut bersifat non-trivial (tidak biasa-biasa saja) untuk mencapai
kualitas layanan yang canggih. Di Indonesia sendiri sudah menggunakan sistem
grid dan diberi nama lnGrid (lnherent Grid). Sistem komputasi grid mulai beroperasi
pada bulan Maret 2007 dan terus dikembangkan sampai saat ini. lnGrid ini
menghubungkan beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta yang tersebar di
seluruh Indonesia dan beberapa instansi pemerintahan seperti Badan Meteorologi,
Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
c. Cloud
Computing
1)
Pengertian Cloud Computing
Cloud
computing pada dasarnya adalah menggunakan internet based service untuk
men-support business process. Kata-kata "cloud"sendiri merujuk kepada
simbol awan yang di dunia TI digunakan untuk menggambarkan jaringan internet
(internet cloud). Cloud computing adalah gabungan pemanfaatan teknologi
komputer (komputasi) dan pengembangan berbasis internet (awan).
Cloud
Computing Cloudlawan merupakan metafora dari internet, sebagaimana awan yang
sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Menurut jurnal yang
dipublikasikan IEEE, internet computing/cloud computing adalah suatu paradigma
dimana informasi secara permanen tersimpan di server internet dan tersimpan
secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah
desktop, komputer tablet, notebook, handheld, sensor-sensor, monitor dan
lain-lain.
Cloud computing
secara sederhana adalah layanan teknologi informasi yang bisa dimanfaatkan atau
diakses oleh pelanggannya melalui jaringan internet. Komputasi awan adalah
suatu konsep umum yang mencakup Software as a Service (SaaS), Web 2.0, dan tren
teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa
ketergantungan terhadap internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna.
Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara sharing
yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang
tersimpan di server.
Komputasi
cloud merupakan gaya komputasi yang terukur dinamis dan sumber daya virtual
yang sering menyediakan layanan melalui internet. Komputasi cloud menggambarkan
pelengkap baru, konsumsi dan layanan IT berbasis model dalam internet, dan
biasanya melibatkan ketentuan dari keterukuran dinamis dan sumber daya virtual
yang sering menyediakan layanan melalui internet.
Wikipedia
mendefinisikan cloud computing sebagai komputasi berbasis internet, ketika banyak
serverdigunakan bersama untuk menyediakan sumber daya, perangkat lunak dan data
pada komputer atau perangkat lain pada saat dibutuhkan, sama seperti jaringan
listrik.
Gartner
mendefinisikannya sebagai sebuah cara komputasi ketika layanan berbasis TI yang
mudah dikembangkan dan lentur disediakan sebagai sebuah layanan untuk pelanggan
menggunakan teknologi internet.
Forester
mendefinisikannya sebagai standar kemampuan TI, seperti perangkat lunak,
platform aplikasi, atau infrastruktur, yang disediakan menggunakan teknologi
internet dengan cara swalayan dan bayar per pemakaian.
2)
Karakteristik Cloud Computing
Bahwa
tidak semua aplikasi berbasis web dapat dimasukkan ke dalam kategori cloud
computing. Ada lima kriteria yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem untuk bisa
dimasukkan dalam keluarga cloud computing, yaitu sebagai berikut.
a)
Swalayan (On Demand Self Service) Seorang pelanggan dimungkinkan untuk secara
langsung memesan" sumber daya yang dibutuhkan, seperti processortime dan
kapasitas penyimpanan melalui control panel elektronis yang disediakan. Jadi
tidak perlu berinteraksi dengan personil customer service jika perlu menambah
atau mengurangi sumber daya komputasi yang diperlukan.
b) Akses
Pita Lebar (Broadband Network Access) Layanan yang tersedia terhubung melalui
jaringan pita lebar. terutama untuk dapat diakses secara memadai melalui
jaringan internet, baik menggunakan thin client, thick client ataupun media
lain seperti smartphone.
c)
Sumberdaya Terkelompok (Resource Pooling) Penyedia layanan cloud memberikan
layanan melalui sumber daya yang dikelompokkan di satu atau berbagai lokasi
data center yang terdiri dari sejumlah serverdengan mekanisme multi-tenant.
Mekanisme multi-tenant ini memungkinkan sejumlah sumber daya komputasi tersebut
digunakan secara bersama-sama oleh sejumlah user, di mana sumberdaya tersebut
baik yang berbentuk fisik maupun virtual, dapat dialokasikan secara dinamis
untuk kebutuhan pengguna/pelanggan sesuai permintaan.
Dengan
demikian, pelanggan tidak perlu tahu bagaimana dan darimana permintaan akan
sumber daya komputasinya dipenuhi oleh penyedia layanan. Yang penting, setiap
permintaan dapat dipenuhi. Sumber daya komputasi ini meliputi media
penyimpanan, memory, processor, pita jaringan dan mesin virtual.
d)
Elastis (Rapid Elasticity) Kapasitas komputasi yang disediakan dapat secara
elastis dan cepat disediakan, baik itu dalam bentuk penambahan ataupun
pengurangan kapasitas yang diperlukan. Untuk pelanggan sendiri, dengan
kemampuan ini seolah-olah kapasitas yang tersedia tak terbatas besarnya, dan
dapat "di beli" kapan saja dengan jumlah berapa saja.
e)
Layanan yang Terukur (Measured Service) Sumber daya cloudyangtersedia harus
dapat di atur dan di optimasi penggunaannya,. dengan suatu sistem pengukuran
yang dapat mengukur peng- gunaan dari setiap sumber daya komputasi yang
digunakan (penyimpanan, memory, processor, lebar pita, aktivitas user, dan
lainnya). Dengan demikian, jumlah sumber daya yang digunakan dapat secara
transparan di ukur yang akan menjadi dasar bagi user untuk membayar biaya
penggunaan layanan.
3) Jenis
Penyebaran Cloud Computing
Ada tiga
cara yang berbeda untuk menggunakan sumber daya cloud computing, yaitu public
cloud, private cloud, dan hybrid cloud.
a)
Public Cloud
Public
cloud dimiliki dan dioperasikan oleh penyedia layanan cloud pihak ketiga, yang
memberikan sumber daya komputasi mereka seperti server dan storage melalui
internet. Contoh dari public cloud adalah Microsoft Azure. Dengan public cloud,
semua perangkat keras, perangkat lunak, dan infrastruktur pendukung lainnya
dimiliki dan dikelola oleh penyedia cloud. Anda mengakses layanan ini dan
mengelola akun Anda menggunakan web browser.
b)
Private Cloud
Private
cloud mengacu pada sumber daya komputasi yang digunakan secara eksklusif oleh
satu bisnis atau organisasi. Private cloud dapat secara fisik terletak di
tempat data center milik perusahaan. Beberapa perusahaan juga membayar penyedia
layanan pihak ketiga untuk host private cloud mereka. Private cloud adalah
salah satu yang layanan dan infrastrukturnya dikelola di jaringan pribadi.
c)
Hybrid Cloud
Hybrid
cloud adalah kombinasi dari public cloud dan private cloud, terikat bersama
oleh teknologi yang memungkinkan data dan aplikasi untuk di bagi di antara
keduanya. Dengan memungkinkan data dan aplikasi untuk bergerak di antara
private dan public cloud, hybrid cloud memberikan perusahaan fleksibilitas dan
opsi penerapan yang lebih besar.
4)
Struktur Cloud Computing
Cloud
computing terdiri dari dua komponen, yaitu front end dan back end. Front end terdiri
dari klien cloud computing system-nya. Kemudian dibagi lagi menjadi dua yaitu
interface dan aplikasi yang diperlukan dalam mengakses platform cloud
computing-nya.
Sementara
back end mengacu ke cloud itu sendiri, yaitu yang terdiri dari sumber daya. Sumber daya tersebut
diperlukan bagi layanan komputasi awan. Layanannya apa saja? Ada berbagai
layanan yang disediakan teknologi komputasi awan, yaitu virtual machine,
server, data storage, security mechanism, dan lain sebagainya. Jadi, semua
layanan itu berada di bawah kendali si provider/penyedia kmputasi awan. Cloud
computing bisa mendistribusikan sistem file yang kemudian di sebar ke banyak :
hard disk maupun mesin. Datanya tidak pernah di simpan di satu tempat saja.
Selain itu, jika satu unit gagal bekerja atau memproses, maka yang lain akan
mengambil alih secara otomatis. Inilah canggihnya teknologi cloud. Ruang disk
pengguna dapat dialokasikan ke sistem file yang terdistribusi, sementara
komponen penting lainnya semacam algoritma dimanfaatkan untuk alokasi sumber
daya. Intinya, teknologi komputasi awan ini merupakan sislem distribusi yang
kuat dan sangat bergantung pada algoritma yang kuat pula.
5)
Kelebihan Cloud Computing
a) Tanpa
Investasi Awal Dengan cloud computing, kita dapat menggunakan sebuah layanan
tanpa investasi yang signifikan di awal. Ini sangat penting bagi bisnis,
terutama bisnis pemula (startup). Mungkin di awal bisnis, kita hanya perlu
layanan CRM untuk 2 pengguna. Kemudian meningkat menjadi 10 pengguna. Tanpa
model cloud computing, maka sejak awal kita sudah harus membeli hardware yang
cukup untuk sekian tahun ke depan. Dengan cloud computing, kita cukup membayar
sesuai yang kita butuhkan.
b)
Mengubah CAPEX menjadi OPEX Tanpa cloud computing, investasi hardware dan
software harus dilakukan di awal, sehingga kita harus melakukan pengeluaran
modal (Capital Expenditure atau CAPEX). Sedangkan dengan cloud computing, kita
dapat melakukan pengeluaran operasional (Operational Expenditure atau OPEX).
Jadi, sama persis dengan biaya utilitas lainnya seperti listrik atau telepon
ketika kita cukup membayar bulanan sesuai pemakaian. Hal ini akan sangat
membantu perusahaan secara keuangan.
c)
Lentur dan Mudah Dikembangkan Dengan memanfaatkan cloud computing, bisnis kita
dapat memanfaatkan TI sesuai kebutuhan. Dan karena sifatnya yang lentur dan
mudah dikembangkan (elastic and scalable), maka kapasitas dapat ditingkatkan
pada saat dibutuhkan, dengan biaya penggunaan sesuai pemakaian.
d) Fokus
pada Bisnis, bukan TI Dengan menggunakan cloud computing, kita dapat fokus pada
bisnis utama perusahaan, dan bukan berkecimpung di dalam pengelolaan Tl. Hal
ini dapat dilakukan karena pengelolaan TI dilakukan oleh penyedia layanan, dan
bukan oleh kita sendiri. Misalnya, melakukan patching, security update,
upgrade'hardware, upgrade software, maintenance, dan lain-lain. Apabila kita
memiliki tim TI, maka tim tersebut dapat fokus pada layanan TI yang spesifik
untuk bisnis kita, sedangkan hal-hal umum sudah ditangani oleh penyedia
layanan.
6)
Layanan Cloud Computing
a)
Soffware as a Service (SaaS)
Sebagai
konsumen individual, kita sebenarnya sudah akrab dengan layanan cloud computing
melalui Yahoo Mail, Hotmail, Google Search, Bing, atau MSN Messenger. Contoh
lain yang cukup populer adalah Google Docs ataupun Microsoft Office Web
Applications yang merupakan aplikasi pengolah dokumen berbasis internet.
Di dunia
bisnis, kita mungkin familiar dengan SalesForce.com atau Microsoft CRM yang
merupakan layanan aplikasi CRM. Di sini, perusahaan tidak perlu setup hardware
dan software CRM di server sendiri. Cukup berlanganan SalesForce. com maupun
Microsoft CRM, kita bisa menggunakan aplikasi CRM kapan dan dari mana saja
melalui internet. Kita tidak perlu melakukan investasi server maupun aplikasi.
Kita juga akan selalu mendapat aplikasi terbaru jika terjadi upgrade. Intinya,
kita benar-benar hanya tinggal menggunakan aplikasi tersebut. Pembayaran
biasanya dilakukan bulanan dan sesuai jumlah pemakai aplikasi tersebut. Dengan kata lain,
pay as you go, pay per use, per seat. Semua layanan ini, dimana suatu aplikasi
software tersedia dan bisa langsung dipakai oleh seorang pengguna, termasuk ke
dalam kategori Software as a Services (SaaS). Secara sederhana. kita langsung
mengkonsumsi layanan aplikasi yang ditawarkan.
b)
Platform as a Service (PaaS)
Sering
terjadi, suatu aplikasi software yang sifatnya package tidak dapat memenuhi kebutuhan
proses bisnis kita. Demikian pula dengan SaaS, di mana aplikasi yang ditawarkan
sebagai layanan tidak sesuai dengan proses bisnis kita. Pada skenario ini, kita
dapat menggunakan jenis layanan yang disebut Platform as a Service • (PaaS).
Pada
PaaS, kita membuat sendiri aplikasi software yang kita inginkan, termasuk skema
database yang diperlukan. Skema itu kemudian kita pasang (deploy) di server-server
milik penyedia jasa PaaS. Penyedia jasa PaaS sendir-i menyediakan layanan
berupa platform, mulai dari mengatur server-server mereka secara virtualisasi
sehingga sudah menjadi cluster sampai menyediakan sistem operasi di atasnya.
Sehingga
kita sebagai pengguna hanya perlu memasang aplikasi yang kita buat di atasnya.
Jika kita adalah perusahaan pembuat software, PaaS juga memberi alternatif
lain. Alih-alih memasang software di server konsumen, kita bisa memasang
software tersebut di server milik penyedia layanan PaaS, lalu menjualnya ke
konsumen dalam bentuk langganan. Dengan kata lain, kita membuat sebuah SaaS.
Singkatnya, dengan PaaS, kita membangun aplikasi kita sendiri di atas layanan
PaaS tersebut. Adapun contoh vendor penyedia layanan PaaS adalah Microsoft
Azure dan Amazon Web Services.
c)
lnfrastructure as a Service (laaS)
Ada
kasus ketika konfigurasi yang disediakan oleh penyedia PaaS tidak sesuai dengan
keinginan kita. Kita berniat menggunakan aplikasi yang memerlukan konfigurasi
server yang unik dan tidak dapat dipenuhi oleh penyedia PaaS. Untuk keperluan
seperti ini, kita dapat menggunakan layanan cloud computing tipe lnfrastructure
as a Service (laaS).
Pada
laaS, penyedia layanan hanya menyediakan sumber daya komputasi seperti prosesor,
memori, dan storage yang sudah tervirtualisasi. Akan tetapi, penyedia layanan
tidak memasang sistem operasi maupun aplikasi di atasnya. Pemilihan OS,
aplikasi, maupun konfigurasi lainnya sepenuhnya berada pada kendali kita. Jadi,
layanan laaS dapat di lihat sebagai proses migrasi server-server kita dari on
premise ke data center millik penyedia laaS ini. Para vendor cloud computing
lokal rata-rata menyediakan layanan model laaS ini, dalam bentuk virtual
private server.
Perbedaan
antara komputasi mobile, grid, dan cloud sebagai berikut.
a.
Komputasi mobile menggunakan teknologi komputer yang bekerja seperti handphone,
sedangkan komputasi grid dan cloud menggunakan komputer.
b. Biaya
untuk tenaga komputasi mobile lebih mahal dibandingkan dengan komputasi grid
dan cloud.
c. Komputasi
mobile tidak membutuhkan tempat dan mudah di bawa kemana-mana, sedangkan grid
dan cloud membutuhkan tempat yang khusus.
d. Untuk
komputasi mobile. proses tergantung si pengguna, komputasi grid proses
tergantung pengguna mendapatkan server atau tidak, dan komputasi cloud
prosesnya membutuhkan jaringan internet sebagai penghubungnya.
Persamaan
antara komputasi mobile, komputasi grid, dan komputasi cloud sebagai berikut.
a.
Ketiganya merupakan metode untuk melakukan komputasi, pemecahan masalah, dan
pencarian solusi.
b.
Ketiganya memerlukan alat proses data yang modern seperti komputer, laptop atau
telepon genggam untuk menjalankannya.
0 Response to "Jenis-jenis Komputasi Modern"
Post a Comment