16 istilah dalam saham
istilah tersebut)
1. Blue chip
Istilah saham blue chip adalah ditujukan untuk saham dari perusahaan besar yang telah diakui secara nasional dan telah mapan dalam sisi finansialnya.
Selain itu, saham dari perusahaan yang menjual produk dan layanan berkualitas tinggi serta diterima secara luas juga termasuk dalam istilah ini.
Jika ingin mengetahui lebih jelasnya soal blue chip ini, silahkan klik tautan judulnya di atas. Dan bukan hanya ini, tapi semua istilah di bawah yang tulisannya berwarna biru maka itu artinya artikelnya sudah ditulis di halaman lain.
2. Cut Loss
Artinya memotong kerugian. Maksud dari kerugian di sini adalah kerugian dari penurunan harga saham yang telah di beli.
Biasanya, bagi value investor, tidak selamanya harga saham yang turun akan langsung dijual karena bisa jadi hanya karena rumor saja. Kecuali kalau penyebab turunnya karena faktor fundamentalnya maka barulah sahamnya dijual.
Mengenai strategi dan cara penerapannya sudah dibahas di artikel khusus, silahkan menuju ke link cut loss di atas.
3. IPO
Ini adalah singkatan dari Initial Public Offering yang artinya Penawaran Saham Perdana ke Publik.
Maksudnya perdana adalah karena perusahaan baru pertama kali menawarkan sahamnya ke pada publik atau istilahnya Go Public.
Dan pada saat IPO tersebut perusahaan juga telah berubah dari perusahaan private menjadi perusahaan terbuka.
Dan itu artinya, setiap orang bisa berinvestasi di perusahaan tersebut dengan membeli sahamnya dan juga bisa mengetahui secara detail kondisi keuangannya dari laporan keuangan yang ia rilis tiap kurtal di situs BEI, yakni IDX.co.id.
4. Dividen
Yakni pendapatan yang didapat dari saham yang bersumber dari laba yang diperoleh perusahaan dalam setahun.
Dividen boleh didapat dengan hanya memegang saham yang akan membagikan dividen tepat pada hari cum date-nya.
Jadi, sekalipun kamu baru membeli saham tersebut tepat 1 menit sebelum pasar saham tutup maka kamu akan tetap tercatat sebagai investor yang berhak mendapatkan dividen. Tidak percaya? Baca ini: Bagaimana investor mendapatkan dividen.
5. Capital Gain
Sama halnya dengan dividen di atas, ini juga salah satu keuntungan yang didapat jika berinvestasi saham di bursa efek Indonesia.
Pengertian dari capital gain adalah selisih antara harga jual saham dengan harga belinya.
Jadi ini hanya istilah bahasa Inggrisnya, sebenarnya simpelnya bisa diartikan ‘untung’ saja. Karena dalam perdagangan apa pun kalau kita berhasil menjual barang lebih tinggi dari harga modalnya maka itu sudah termasuk dalam pengertian ini.
Bedanya dengan dividen, capital gain bisa didapatkan setiap saat. Jadi selama harga saham yang kamu pegang sudah naik dan sudah lebih tinggi dari fee trading-nya, maka kamu sudah bisa menjualnya dan mendapatkan capital gain darinya.
Bahkan kamu bisa beli saham di pagi hari dan menjualnya di siang harinya.
Adalah kapitalisasi perusahaan di bursa saham yang dihitung dengan mengalikan harga saham dengan jumlah saham perusahaan yang beredar di pasar.
Semakin banyak jumlah lembar saham yang dilepas perusahaan dan semakin tinggi harga sahamnya maka akan semakin besar juga market cap-nya.
Umumnya, saham dengan market cap yang besar mampu mempengaruhi naik turunnya IHSG. Jika rata-rata saham big cap naik maka IHSG pun akan ikut naik, dan demikian sebaliknya.
7. Cum Date, Ex Date & Recording Date
Semua istilah saham ini adalah istilah yang digunakan pada saat pembagian dividen dari perusahaan.
Cum date adalah tanggal penentuan siapa saja investor yang berhak mendapatkan dividen. Adapun Ex Date adalah hari berakhirnya cum date tersebut dimana siapa pun yang memegang sahamnya di hari tersebut tidak lagi dihitung sebagai penerima dividen.
Dan mengenai recording date adalah waktu atau tanggal pencatatan para penerima dividen yang biasanya dilakukan di hari cum date pasar tunai.
8. Cuan
Kata cuan berasal dari bahasa Cina dan biasanya sering digunakan oleh para pedagang asal Cina atau Tiongkok.
Pengertian istilah cuan sendiri adalah ‘untung’.
Istilah ini sering digunakan dalam dunia trading saham, tapi sekalipun demikian makna kata tersebut bisa berarti umum untuk semua jenis keuntungan dalam perdagangan apa pun.
9. LQ45
LQ45 sebenarnya adalah singkatan dari Likuid dan 45. Maksudnya adalah daftar 45 saham yang paling likuid atau ramai di transaksikan di pasar modal.
Dalam mengkategorikan saham yang masuk LQ45 ini, pihak BEI sebelumnya melakukan riset dulu. Umumnya saham yang masuk daftar ini adalah dari saham yang punya fundamental bagus dan ramai ditransaksikan di bursa.
10. Private Equity
Bagi investor besar ini masuk dalam istilah bisnis saham yang wajib diketahui. Karena setiap investor yang punya dana besar pasti butuh dengan yang namanya PE ini.
Private Equity ini semacam perusahaan investasi yang tugasnya mengelola dana investor besar untuk diinvestasikan dalam berbagai instrument investasi, termasuk di pasar saham.
11. PBV
PBV adalah singkatan dari Price to Book Value.
Kalau diterjemahkan bahasa Indonesia maka artinya adalah (rasio) harga saham terhadap nilai buku perusahaan.
Istilah saham Rasio PBV ini digunakan untuk mengukur seberapa murah atau mahal kah suatu saham.
Adapun rumusnya adalah dengan mencari terlebih dahulu berapa nilai buku dari perusahaan dan baru setelah itu menghitung rasio harganya.
Rumus nilai buku adalah:
Book Value = Nilai ekuitas perusahaan : jumlah lembar saham
Adapun rumus PBV:
PBV = Harga saham : Nilai buku
Contoh: Ekuitas dari PNBS 1,235 triliun, sedang jumlah sahamnya adalah 10,195 milyar. Sehingga, Book Value atau nilai buku dari PNBS ini setelah membagi 1,235 triliun dengan 10,195 milyar adalah sebesar 121,2.
Selanjutnya, PBV dari PNBS adalah karena harga sahamnya Rp.90 per lembar, maka 90 dibagi 121,2 adalah 0,74. Jadi PBV PNBS ternyata lebih murah dari nilai bukunya.
Jadi kalau kamu beli saham PNBS dengan harga 90 dengan PBVnya 0,7, maka ini barat kalau kamu beli mobil seharga 100 juta, tapi kamu cuma bayar 70 juta saja. Mengerti kan? Kalau belum langsung saja baca contoh cara menghitung price to book value.
12. PER
PER adalah singkatan dari Price to Earnings Ratio. Bahasa Indonesia-nya adalah rasio harga terhadap EPS (Earning Per Share) saham. Lebih jelasnya langsung ke link nomor 12 di atas.
Rumusnya adalah dengan mencari EPS sahamnya dulu, baru kemudian membagi harga saham dengan EPS tersebut.
Contohnya: Saham ABCD laba bersihnya 1,5 triliun di tahun 2020, sedang jumlah sahamnya yang beredar 5 milyar lembar. Jadi EPS saham ABCD ini adalah 1,5 triliun dibagi 5 milyar maka hasilnya adlaah Rp300 per saham.
Selanjutnya, tinggal cari berapa PERnya!
Caranya; karena harga saham ABCD adalah 3000 per lembar, maka PERnya adalah 3000 dibagi 300 sama dengan 10 kali.
Semakin rendah nilai PER ini maka akan semakin murah harga sahamnya.
13. ARA
Sederhanya, ARA ini sebenarnya dari bahasa Inggris, yaitu Auto Rejection. Tapi kemudian dibuat singkatannya dalam bahasa Indonesia, yaitu Auto Reject Atas atau Kanan.
Istilah bisnis saham ini maksudnya adalah penolakan otomatis dari transaksi saham oleh sistem, dalam hal ini JATS (Jakarta Automatic Trading System).
Di BEI sendiri ada ketentuanya, untuk harga saham Rp.50 – Rp200 maka auto rejection-nya adalah 35%, untuk saham Rp200 – Rp5000 ARAnya 25%, dan untuk yang harga Rp5000 ke atas maka ARAnya 20%.
Maksud semua batasan di atas adalah jika dalam sehari saham ABCD yang dari harga Rp100 sudah naik sampai 35% menjadi Rp135 , maka jika ada trader ingin melakukan offer pembelian lagi maka sistem trading akan otomatis menolak penawarannya.
Lawan dari ARA ini adalah auto reject bawah atau kiri. Jadi ini juga sama, kalau batas maksimal penurunan harga terendah dari suatu saham sudah tercapai maka sistem akan otomatis mereject atau menolak semua transaksi dari investor.
14. Uptrend, Downtrend dan Sideways
3 Istilah saham yang disebut di atas disebut juga dengan trendline harga saham. Lebih jelasnya langsung saja masuk ke tautan tersebut.
15. Fee Trading
Nama lain dari fee trading adalah biaya transaksi saham atau pun surat berharga lainnya. Biaya ini dibayar ke perusahaan sekuritas oleh pihak investor yang melakukan aksi jual atau pun beli saham.
Masing-masing perusahaan sekuritas punya kebijakan tersendiri soal nilai dari fee trading ini. Di Mandiri Sekuritas sendiri dikenakan biaya 0,18% untuk biaya belinya dan 0,28% dari nilai transaksi pada saat menjual saham.
16. Stock Split dan Reverse Stock
Stock split Atau dikenal juga dengan pemecahan saham, yakni memecah nominal saham menjadi lebih kecil sehingga harganya lebih murah dan terjangkau.
Sedangkan reverse stock adalah menggabungkan beberapa saham sehingga jumlah yang beredar lebih sedikit dan nilainya lebih tinggi secara proporsional.
Baik yang pertama maupun yang kedua masing-masing dengan rasio perbandingan, misalnya 5 : 1 jadi 5 lembar saham seharga Rp50 per lembar digabungkan jadi 1 lembar saja sehingga harganya jadi Rp250 per lembar.
0 Response to "16 istilah dalam saham"
Post a Comment