PENGERTIAN UANG

Dewasa ini kehidupan manusia bisa dibilang tidak bisa lepas dari kebutuhan akan uang. Meskipun uang hanyalah lembaran kertas dan koin, tapi setiap orang mau bekerja dan sebagian rela melakukan apapun demi untuk mendapatkannya. Istilah seperti: ‘Ada uang Abang disayang’, ‘tak ada uang Abang ditendang’, ‘Hampir semua di dunia ini bisa dibeli dengan uang’, dan ‘Mabok duit (uang)’ adalah contoh betapa besar peranan uang buat manusia.
PENGERTIAN UANG
Pengertian uang dibagi menjadi dua, yaitu: Pengertian Uang Dalam Ilmu Ekonomi Tradisional dan Modern.
  • Pengertian uang dalam ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Uang seperti ini disebut Uang Barang.
  • Sedangkan dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya bahkan untuk pembayaran hutang. Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.
SEJARAH UANG
Pada awalnya, dahulu manusia sama sekali belum mengenal pertukaran barang (barter) apalagi uang, karena kehidupan saat itu belum sekompleks seperti sekarang ini. Dengan sangat sederhana sekali, manusia saat itu memenuhi kebutuhan hidup sendiri-sendiri. Misalnya: Berburu kalau lapar, kalau butuh pakaian mereka membuatnya sendiri dengan bahan sederhana seperti kulit dan dedaunan pohon, kalau ingin makan lainnya tinggal pergi ke hutan untuk memetik buah yang bisa dimakan.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, lama-kelamaan manusia menghadapi kenyataan bahwa apa yang mereka peroleh tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri secara menyeluruh. Sehingga dicarilah cara buat tukar-menukar barang antara individu satu sama yang lain. Cara seperti ini dikenal sebagai sistem barter.



SISTEM BARTER
Sistem barter digunakan cukup lama, berabad-abad. Hingga akhirnya kehidupan manusia makin kompleks sehingga adakalanya sistem barter menghadapi kendala seperti sulitnya ketemu dua orang yang mempunyai barang yang mau ditukarkan satu sama lain. Misal: Si A punya buah dan butuh ikan, ketemunya si B yang punya ikan tapi butuhnya bukan buah, tapi pakaian.
UANG BARANG
Menghadapi masalah seperti diatas, maka manusia memikirkan lagi hingga menemukan solusi yaitu menggunakan benda-benda tertentu sebagai alat tukar. Benda yang ditetapkan sebagai alat tukar biasanya benda yang bisa diterima dengan secara umum, seperti misalnya pada orang Romawi dulu menggunakan garam.
Kalau diilustrasikan pada si A dan si B diatas, maka akan terjadi seperti ini: Si A menemui penghasil garam yang butuh buah, kemudian buah ditukar dengan garam. Setelah garam dia dapat, barulah menukar garamnya dengan ikannya si B. Meskipun yang dibutuhkan si B adalah pakaian, tapi si B mau menerima karena garam sudah ditetapkan sebagai alat pertukaran sehingga nantinya akan mempermudah si B untuk menukarnya lagi dengan yang ia butuhkan, yaitu pakaian.
Meskipun alat tukar sudah ditentukan, seiring waktu menemui kendala juga. Seperti: Tidak mempunyai pecahan nilai sehingga kesulitan menentukan nilainya, penyimpanan dan pengangkutan (transportation) yang susah, dan mudah hancur atau tidak bertahan lamanya benda tersebut.
Hingga akhirnya dicarilah benda yang mempunyai syarat-syarat:
  • Diterima secara umum
  • lebih mudah dibawa, dan tahan lama
Benda tersebut ialah uang logam yang bahan pembuatannya dari emas dan perak.
Pada waktu itu setiap orang yang mempunyai uang logam tersebut berhak penuh atas uang tersebut. Setiap orang boleh menimbun sebanyak-banyaknya bahkan boleh untuk menempa atau melebur untuk digunakan perhiasan, sehingga timbul anggapan bahwa suatu saat jika tukar menukar mengalami perkembangan yang membutuhkan uang logam dalam jumlah banyak, maka tidak bisa dilayani karena mengingat emas dan perak jumlahnya terbatas. Lagi pula untuk transaksi tukar-menukar dalam skala besar, uang logam jumlah banyak juga mempunyai kekurangan yaitu sulitnya untuk dipindah-pindahkan dari tangan satu ke tangan lainnya. Sampai akhirnya terciptalah uang kertas.
Tapi jangan salah, uang kertas yang beredar saat itu merupakan bukti kepimilikan atas emas atau perak. Dengan kata lain, uang kertas yang beredar pada saat itu merupakan uang yang dijamin 100% dengan emas atau perak yang disimpan di pandai emas atau perak dan sewaktu-waktu dapat ditukarkan penuh dengan jaminannya. Pada perkembangan selanjutnya, masyarakat tidak lagi menggunakan emas (secara langsung) sebagai alat pertukaran. Sebagai gantinya, mereka menjadikan ‘kertas-bukti’ tersebut sebagai alat tukar.
FUNGSI UANG
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, fungsi uang adalah sebagai perantara untuk pertukaran barang dengan barang, menghindari sistem barter yang banyak menemui kendala, sehingga diharapkan dengan uang akan lebih mudah. Namun secara lebih rinci, fungsi uang bisa dibedakan menjadi dua, yaitu: Fungsi Asli dan Fungsi Turunan.
Fungsi Asli dibagi menjadi tiga:
1. Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat mempermudah pertukaran.
2. Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) : Menunjukan nilai barang/ jasa (alat penunjuk harga), dan sebagai satuan hitung yang mempermudah pertukaran.
3. Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta).
Fungsi Turunan Dibagi Menjadi:
1. Uang sebagai alat pembayaran yang sah.
2. Uang sebagai alat pembayaran utang.
3. Uang sebagai alat penimbun kekayaan.
4. Uang sebagai alat pemindah kekayaan.
5. Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi
SYARAT-SYARAT UANG
Suatu benda dapat dijadikan sebagai “uang” kalau benda tersebut memenuhi syarat-syarat berikut:
1. Benda itu harus diterima secara umum (acceptability).
2. Untuk memenuhi kriteria poin 1, benda tersebut harus bernilai tinggi atau setidaknya dijamin oleh pemerintah.
3. Terbuat dari bahan yang bisa tahan lama (durability).
4. Kualitasnya sama (uniformity).
5. Jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan uang tersebut.
6. Tidak mudah dipalsukan (scarcity).
7. Mudah dibawa (portable).
8. Mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility).
9. Memiliki cenderung stabil dari waktu ke waktu (stability of value).
JENIS UANG
Berdasarkan jenisnya, uang dibagi menjadi dua, yaitu Uang Kartal dan Uang Giral.
  • Uang Kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual-beli sehari-hari (common money)
  • Uang Giral adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan (deposito) yang dapat ditarik sesuai kebutuhan. Contohnya, cek.
UANG MENURUT BAHAN PEMBUATANYA
  • Uang Logam
    Adalah uang yang terbuat dari logam. Dipilih menggunakan logam karena logam bisa tahan lama.
    Pada awal kemunculannya, uang logam dibuat dengan bahan emas atau perak. Semakin tinggi kadar emas atau peraknya, maka semakin tinggi pula daya tukarnya. Dengan begitu uang seperti ini memiliki tiga nilai:
    Nilai Intrinsik, yaitu nilai bahannya.
    Nilai Nominal, yaitu nilai yang tercetak/tercantum pada uang tersebut.
    Nilai Tukar, yaitu nilai daya tukarnya. Misal Rp500.00 nilai tukarnya dapat permen, Rp10.000.00 nilai tukarnya bisa dapat sepiring nasi.
  • Uang Kertas
    Yaitu uang yang terbuat dari bahan kertas. Uang jenis ini hanya memiliki nilai nominal dan nilai tukar yang tinggi, sedangkan nilai intrinsiknya tidak. Begitu juga pada zaman sekarang, uang logam dibuat dengan logam biasa sehingga nilai intrinsiknya tidak sebanding dengan nilai nominalnya.
MENURUT NILAINYA DIBEDAKAN MENJADI DUA:
  • Uang Penuh (full bodied money).
    Nilai uang dikatakan sebagai uang penuh apabila nilai yang tertera di atas uang tersebut sama nilainya dengan bahan yang digunakan. Dengan kata lain, nilai nominal yang tercantum sama dengan nilai intrinsik yang terkandung dalam uang tersebut.
  • Uang Tanda (token money).
    Uang tanda adalah apabila nilai yang tertera diatas uang lebih tinggi dari nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang atau dengan kata lain nilai nominal lebih besar dari nilai intrinsik uang tersebut. Misalnya, untuk membuat uang Rp1.000,00 pemerintah mengeluarkan biaya Rp750,00.
TEORI NILAI UANG
Teori Nilai Uang dibagi menjadi dua, yaitu: Teori Uang Statis dan Teori Uang Dinamis.
  • Teori Uang Statis
    Teori ini disebut statis karena tidak mempersoalkan perubahan nilai uang yang diakibatkan perkembangan ekonomi. Teori ini dibuat dengan tujuan untuk menjawab pertanyaan seperti:
    apakah sebenarnya uang?
    Mengapa uang itu ada harganya? Mengapa uang itu sampai beredar?
Teori ini meliputi:
1. Teori Metalisme, teori yang hampir sama dengan pengertian nilai intrinsik.
2. Teori Konvensi, teori yang menyatakan uang bisa diterima secara umum di masyarakat karena atas dasar perjanjian/ mufakat.
3. Teori Nominalisme, teori ini menyatakan diterimanya uang berdasarkan nilai daya belinya.
4. Teori Negara, teori ini menyatakan bahwa uang adalah benda yang ditetapkan oleh negara yang berfungsi sebagai alat tukar dan alat bayar. Jadi nilainya pun ditetapkan oleh pemerintah yang diatur oleh undang-undang.
  • Teori Uang Dinamis
    Kalau teori diatas tidak mempersoalkan perubahan nilai uang, maka Teori Uang Dinamis ini adalah sebaliknya.
Teori ini meliputi:
1. Teori Kuantitas, pada teori ini David Ricardo menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat tergantung pada jumlah uang yang beredar. Kemudian Irving Fisher menyempurnakan teori diatas dengan menyatakan tidak hanya tergantung pada jumlah saja, tapi juga pada kecepatan peredaran uang, barang dan jasa sebagai faktor yang memengaruhi nilai uang.
2. Teori Persediaan Kas, pada teori ini menyatakan bahwa perubahan nilai uang tergantung dari jumlah uang yang tidak dibelikan barang-barang.
3. Teori Ongkos Produksi, pada teori ini menyatakan nilai uang dalam peredaran yang berasal dari logam dan uang itu dapat dipandang sebagai barang.



The adult human life practically can not escape the need for money. Although the money is just a sheet of paper and coins, but everyone is willing to work and most willing to do anything in order to get it. Terms such as: "There is money beloved brother ',' no money Abang kicked ',' Almost everything in this world can be bought with money ', and' Mabok money (money) 'is an example of how big the role of money for humans.
UNDERSTANDING MONEY
Definition of money is divided into two, namely: Understanding Money In Traditional and Modern Economics.
• Definition of money in the economy traditionally defined as any means of exchange that is acceptable in general. A medium of exchange that can be any object that can be accepted by everyone in the community in the process of exchange of goods and services. Money is called currency Goods.
• While in modern economics, money is defined as something that is available and is generally accepted as a means of payment for the purchase of goods and services as well as other valuable property even for payment of debts. Some experts also mentioned functions of money as a means of delaying payment.
HISTORY OF MONEY
At first, the first man knew nothing about the exchange of goods (barter) much less money, because life when it is not as complex as it is today. With a very simple, human life when it meets the needs of their own. For example: Hunting when hungry, if they need to make their own clothes with simple materials like bark and leaves of trees, if you want to eat more to stay go to the forest to pick fruit that can be eaten.
But over time, eventually humans face the fact that what they get can not meet its own needs as a whole. So sought ways for the exchange of goods between individuals with each other. This way is known as the barter system.

BARTER SYSTEM
The barter system is used for a long time, for centuries. Until the end of human life increasingly complex barter system so that sometimes face obstacles such as the difficulty to meet two people who have items to be exchanged for one another. For example: Person A has a fruit and fish need, ketemunya Person B who had a fish but quickness is not the fruit, but clothes.
MONEY GOODS
Facing the problems like the above, it is human to think again to find a solution that is using certain objects as a medium of exchange. Objects are defined as the means of exchange are usually things that can be received in general, such as the Romans used to use salt.
If it is illustrated in the A and the B above, it would happen like this: Person A salt producers meet the needs of fruit, fruit then exchanged for salt. After the salt he can, then swap the salt with the fish takes the B. Although the B is clothes, but the B want to accept because the salt has been set as a medium of exchange so it will be easier for the B to exchange it again with what he needed, namely clothing.
Although the medium of exchange has been determined, over time obstacles as well. Such as: Do not have fractional values ​​so that difficulty determining its value, storage and transport (transportation) are difficult, and easily destroyed or not survive the duration of the object.
Until finally sought objects that have the following requirements:
• Accepted in general
• easier to carry, and durable
The object is a coin that the material of manufacture of gold and silver.
At that time everyone who had the coin fully entitled to the money. Everyone is allowed to hoard as much as possible to forge or may even merge to use jewelry, so one might think that someday if the exchange has developed that requires coins in large quantities, it can not be served because given the limited amounts of gold and silver. Anyway for exchange transactions on a large scale, a coin many also have a number of shortcomings, namely the difficulty to be moved from one hand to the other hand. Until finally created banknotes.
But make no mistake, banknotes in circulation when it is a testament kepimilikan on gold or silver. In other words, the paper money in circulation at that time the money is guaranteed 100% by gold or silver that is stored in the smart gold or silver and can be redeemed at any time with a full guarantee. In further developments, people no longer use gold (directly) as a means of exchange. Instead, they make 'paper-proof' as a medium of exchange.
FUNCTIONS OF MONEY
As explained above, the function of money is as an intermediary for the exchange of goods with the goods, avoiding the barter system that many obstacles, so hopefully the money will be easier. However, in more detail, the function of money can be divided into two, namely: Original Function and Function derivatives.
Native functions are divided into three:
1. Money serves as a medium of exchange or a medium of exchange that can facilitate the exchange.
2. Money also serves as the unit of account (unit of account): Shows the value of the goods / services (price indicating device), and as a unit of account that facilitate the exchange.
3. In addition, money serves as a store of value (exchange).
Being Divided derivative functions:
1. Money as legal tender.
2. Money as a debt payment.
3. Money as a wealth hoarders.
4. Money as a transfer of wealth.
5. Money as a driver of economic activity
TERMS OF MONEY
An object can be used as "money" if the object meets the following requirements:
1. It was broadly accepted (acceptability).
2. To meet the criteria of point 1, the object must be of high value or at least guaranteed by the government.
3. Made of material that can be durable (durability).
4. The quality is the same (uniformity).
5. The amount can meet community needs the money.
6. Not easily faked (scarcity).
7. Easy to carry (portable).
8. Easily divided without reducing the value (divisibility).
9. Having tends to be stable over time (stability of value).
KIND OF MONEY
Based on the type, the money is divided into two, namely currency and Giral.
• Kartal Money is a means to pay legitimate and must be used by the community in conducting transactions daily (common money)
• Money Giral is money owned by the community in the form of deposits (deposits) that can be withdrawn as needed. For example, check.
MONEY BY MATERIAL MANUFACTURING
•        Coin
Is the money that is made of metal. Selected using the metal as the metal can be durable.
At the initial appearance, coins made with gold or silver. The higher levels of gold or silver, the higher the power exchange. With that money like it has three values:
Intrinsic value, ie the value of the material.
Nominal value, ie the value of the printed / listed on the money.
Exchange Rates, ie the value of the exchange. For example Rp500.00 exchange rate can be candy, Rp10.000.00 exchange rate can be a plate of rice.
•        Paper Money
That is money that is made of paper. This type of money just to have a nominal value and a high exchange rate, whereas no intrinsic value. So also in contemporary times, coins were made with ordinary metal so that its intrinsic value is not proportional to its nominal value.
VALUE BY BEING DRAW TWO:
• Money Full (full bodied money).
The value of money is said to be full of money when the value stated above the money equal in value to the materials used. In other words, the nominal value listed is equal to the intrinsic value contained in the money.
• Money Signs (token money).
Money sign is when the value stated on the money higher than the value of the materials used to make money, or in other words, the nominal value is greater than the intrinsic value of the money. For example, to make money governments spend Rp750,00 1,000.00.
THEORY OF VALUE FOR MONEY
Theory of Value of Money is divided into two, namely: Theory of Money Static and Dynamic Theory of Money.
• Theory of Money Static
This theory is called static because it does not question the change in the value of money as a result of economic development. This theory was created with the aim to answer questions such as:
what exactly is money?
Why money has a price? Why the money was to circulate?
This theory includes:
1. Metalisme theory, a theory that is similar to the notion of intrinsic value.
2. Theory of the Convention, a theory which states that money can generally accepted in society because on the basis of agreement / consensus.
3. Theory Nominalism, this theory states the receipt of money based on the value of its purchasing power.
4. The State Theory, this theory states that money is the object set by the state which serves as a medium of exchange and a means to pay. So the value was set by the government are regulated by law.
• Dynamic Theory of Money
If the above theory does not question the change in the value of money, then the Dynamic Theory of Money is the opposite.
This theory includes:
1. Quantity Theory, the theory of David Ricardo stated that the strength or weakness of the value of money depends on the amount of money in circulation. Then refine theories of Irving Fisher stated above with not only depend on the amount, but also on the speed of circulation of money, goods and services as factors that affect the value of money.
2. Cash Inventory theory, this theory states that changes in the value of money depends on the amount of money does not buy the goods.

3. Theory of Production Cost, this theory states that the value of money in circulation comes from the metal and the money can be viewed as goods.

0 Response to "PENGERTIAN UANG"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel